Rabu, 16 Mei 2012

Pattimura Semangatmu Tiada Bandingan


Pattimura Semangatmu Tiada Bandingan
Oleh:  J. Manuputty


Pahlawan perkasa pahlawan Pattimura, pahlawan cengkih dan pala, menentang penjajah bela rakyat jelata ciptakan negara merdeka, parang salawaku kain berang ditubuh pelambang  jiwa  rakyat Maluku……….dan seterusnya.
Dari syair lagu pahlawan Pattimura ini kita dapat mempelajari semangat perjuangan dari sosok Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) yang kini diabadikan dengan wujud patung yang berdiri kokoh ditengah Lapangan segi tiga dan menjadi kebanggaan masyarakat Maluku. Thomas Matulessy lahir dari keserderhanaan yang lebih mementingkan kepentingan masyarakat dari pada dirinya bahkan keluarganya. Berjuang menentang penjajahan untuk kepentingan masyarakat Maluku yang tertindas dari kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya rakyat Maluku demi mengatasi kemiskinan, kebodohan, kelaparan, ketertinggalan serta berani menyatakan kebenaran, sekalipun nyawanya terancam ditiang gantungan sebagai konsekwensi dan pertanggung jawaban pribadi bagi rakyat Maluku. Kini engkau tiada bahkan mungkin banyak yang lupa akan pesanmu untuk menyatakan kebenaran, karena kebenaran bukan menjadi jaminan, keberanianmu bukan menjadi kenyataan, keperkasaanmu bukan menjadi kekuatan. Sangat disayangkan jasamu untuk menentang penjajahan kini tinggal kenangan. Generasimu kini berbeda dengan generasi penerusmu, generasiku belum mampu untuk menyatakan kebenaran, belum juga mampu menyatakan keadilan apalagi mewujudkan kemakmuran dibumi raja-raja. Kini generasi penerusmu kini lebih banyak berjuang untuk kepentingan pribadi, partai maupun golongan, terkadang mereka berteriak memperjuangkan sesuatu demi kepentingan masyarakat tapi kenyataan yang terjadi sering tidak sesuai dengan tujuan semula.
Pada masa disaat engkau memimpin perjuangan dalam menentang penjajahan, masyarakat sadar dan tahu akan perjuanganmu sangat mulia, tak kenal lelah, tak melihat berapa besar upah yang  diterima bahkan tidak melihat tempat yang akan membaringkan tubuh jika terasa lelah.
Pada masa sekarang ini, perjuanganpun tetap berlanjut, perjuangan dalam bentuk apapun dengan harapan dapat mewujudkan tujuan tertentu, ada yang berjuang untuk kepentingan diri sendiri, golongan tertentu ataupun kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Seperti bisa kita lihat dan rasakan dalam kondisi saat ini, menjelang pesta demokrasi, berjuang demi kepedulian melihat kebutuhan masyarakat, namun yang sering terjadi setelah pesta ini berakhir maka berakhir pula kepedulian itu.
Penindasan penjajahan yang dulu diperjuangkan terasa tidak ada yang mewarisinya, jusrtu pada saat ini “penindasan” lebih banyak dirasakan masyarakat ketimbang janji kesejahteraan yang sering terdengar.  
Masyarakat kini  seakan malas tidak mau bekerja apalagi belajar dari semangat perjuanganmu, Pemudamu terkadang berteriak merobah masyarakatmu, tapi terkadang hanya bermalas-malasan, ada berjuang namun ada juga yang bermalas-malasan, berjuang dengan narkoba, obat terlarang bahkan sulit terhindarkan. Kepiawaianmu sangat teruji di medan juangmu.
Saudaraku, diatas tiang pesakitan Thomas Matulessy (Pahlawan Pattimura) telah menitipkan pesan moral perjuangan untuk kita lanjutkan yaitu akan bangkit patimura-patimura muda untuk melanjutkan perjuanganku. Pesan moral inilah yang mestinya kita pertanggung jawabkan secara pribadi  disaat ini sebagai satu konsekwensi  bagi generasi kita yang akan datang
Pattimura-Pattimura muda sekaranglah saatnya kita harus berjuang untuk mengatasi berbagai masalah di bidang kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya seperti kebodohan, ketertinggalan, kemiskinan dan lain-lain. Tekat inilah yang harus kita laksanakan demi kemajuan dan kejayaan masyarakat yang mendiami bumi raja-raja. Bagaimana usaha yang harus disumbangkan untuk kepentingan pembangunan didalam menata sendi-sendi kehidupan  politik, ekonomi, sosial dan budaya, melalui tempat pengabdian kita masing-masing.
Sebagai Pattimura-Pattimura muda yang dipercaya masyarakat menjadi pemimpin mempunyai tanggung jawab  sangat besar, yang selalu mampu melihat perubahan-perubahan  sedang terjadi saat ini ditengah masyarakat, harus berani berkorban, memiliki dedikasi  yang tinggi, sifat keterbukaan, serta mampu mengelola pendapat yang dikemukakan oleh orang yang dipimpin serta mampu berdiri teguh ditengah segala  perubahan, sikap kritis harus muncul dari satu kenyataan hidup yang berisi unsur-unsur pengetahuan, kemampuan yang dimiliki, bukan hanya mengejar popularitas semata, pandai bersilat lidah dan mengkritik, tanpa memberi jalan keluar dalam menyelesaikan masalah.
Mengakhiri pemikiran yang sederhana ini maka dapat disepakati bersama bahwa sebagai Pattimura-Pattimura muda dalam melanjutkan perjuanag sesuai di amanatkan oleh Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) saat di tiang gantungan yakni bagai mana kita membangun bumi raja-raja ini kedepan. Bagaimana berjuang untuk kepentingan masyarakat Maluku yang tertindas dari kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Kita haruslah  mempunyai pandangan jauh kemasa depan, penuh kasih sayang, dengan menciptakan ide-ide baru yang berkwalitas dalam pengambilan keputusan demi kepentingan masyarakat banyak, kecerdasan ketajaman visi dan misi, pengorbanan demi kepentingan bersama, tidak hanya memburu popularitas atau kekayaan semata. Dalam menghadapi tuntutan jaman harus bersifat secara terbuka, kerja keras, bersifat positip serta mampu dan berani menunjukan kesetiaan, keiklasan, kejujuran, keadilan dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Dengan peringatan Hari Pattimura tanggal 15 mei 2012 tahun ini kita di bangkitkan lagi semangat untuk meraih cita dan cinta yang diamanatkan oleh Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura). Kami bangga akan perjuangan dan semangatmu yang menjadi pemicu bagi kami generasi muda Maluku untuk bisa melepaskan diri dari berbagai belenggu penindasan. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar